Take a fresh look at your lifestyle.

Bedanya Kontraktor dengan Developer dalam Bisnis Properti

460

Ketika teman-teman akan terjun dalam bisnis properti, tentunya teman-teman akan seringkali berhubungan dengan kontraktor dan developer. Bagi orang awam, memang kontraktor dan developer terlihat serupa. Namun, sebenarnya keduanya memiliki bidang pekerjaan yang berbeda. Baik dalam pembangunan perumahan dan pemukiman ataupun dalam pengerjaan bangunan gedung.

Penyelenggaraaan bangunan gedung sendiri memiliki lingkup pekerjaan yang tertuang pada paragraf 4 Pasal 24 PP Pengganti UU RI No 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja mengenai perubahan Pasal 34 UU No 28 Tahun 2OO2, sebagai berikut:

  1. Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan pembangunan, Pemanfaatan Bangunan Gedung, Pelestarian, dan Pembongkaran.
  2. Dalam Penyelenggaraan Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara berkewajiban memenuhi standar teknis Bangunan Gedung.
  3. Penyelenggara Bangunan Gedung terdiri atas Pemilik Bangunan Gedung, Penyedia Jasa Konstruksi, Profesi Ahli, Penilik, Pengkaji Teknis, dan Pengguna Bangunan Gedung.
  4. Dalam hal terdapat perubahan standar teknis Bangunan Gedung, Pemilik Bangunan Gedung yang belum memenuhi standar teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap harus memenuhi ketentuan standar teknis secara bertahap.

Di sinilah dibutuhkan pihak yang dapat melaksanakan penyelenggaraan bangunan tersebut. Untuk itu, baik developer dan kontraktor memiliki perannya masing-masing dalam penyelenggaraan pembangunan properti.

Yuk kita simak apa saja perbedaan kontraktor dan developer ini!

Kontraktor

Kontraktor identik dengan seseorang atau badan usaha yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan teknis konstruksi dan bangunan sesuai dengan kontrak kerja. Kontrak kerja tersebut dapat berupa obyek pembangunan rumah atau gedung, pembuatan jalan raya atau jembatan, pembangunan instalasi listrik, pembangunan jaringan air bersih, dan lainnya.

Kontraktor di sini memiliki beberapa layanan yang ditawarkan secara umum. Mulai dari membuat desain, serta menyiapkan material dan bahan bangunan hingga melakukan pembangunan. Tidak hanya itu, kontraktor juga dapat melakukan renovasi atau perombakan pada interior, eksterior, dan fasilitas rumah atau gedung. Tentunya sesuai dengan kontrak kerja yang diterima dari pemberi proyek.

Beda Developer dengan Kontraktor

Developer merupakan badan hukum yang melakukan penyelenggaraan perumahan dan kawasan pemukiman ataupun pembangunan sebuah gedung, sehingga menjadi layak huni dan memiliki nilai ekonomis, sehingga dapat dijual kepada masyarakat. Pekerjaan dan tanggung jawab developer mulai dari mencari lahan, membuat konsep, menyiapkan tim untuk pembangunan, serta membuat strategi pemasaran. Juga dalam hal pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan. Itu sebabnya, developer harus merekrut kontraktor untuk menjalankan pekerjaan konstruksi secara teknis.

Jika developer memiliki tanggung jawab dalam merencanakan dan mengelola proyek properti secara keseluruhan, maka kontraktor hanya memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaan teknis yang berhubungan dengan konstruksi dan bangunan. Sebelum sebuah bangunan atau perumahan dibangun, developer akan mencari kawasan yang dijadikan proyek pembangunan, serta membuat konsep dan menyediakan dananya. Setelah itu, developer bersama kontraktor akan terlebih dahulu melakukan pengkajian mengenai perencanaan, perancangan, pengawasan dan manajemen penyelengaraan konstruksi bangunan. Barulah, kontraktor akan melakukan eksekusi dalam pekerjaan teknis sesuai dengan kesepakatan dan SOP yang diberikan. Jika gedung atau kawasan pemukiman itu telah selesai, maka tugas developerlah yang akan melakukan penjualan dan pemeliharaan terhadap bangunan gedung atau kawasan pemukiman tersebut.

Jadi, jelas ya, teman-teman. Kalau keduanya itu memiliki cakupan pekerjaan dan tanggung jawab yang berbeda. Dan jika kalian akan mulai berbisnis sebagai developer, maka pastikan dulu jika kontraktor yang akan kalian ajak kerjasama memiliki track record yang baik. Pastikan jika hunian yang teman-teman buat tidak hanya bagus dan nyaman. Namun, juga memiliki konstruksi bangunan yang kuat dan aman.

Sumber:

Leave A Reply

Your email address will not be published.