Pekerjaan bidang kenotariatan mengharuskan kita untuk selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Karena pekerjaan ini adalah bidang jasa yang mana klien yang akan datang dan pergi berbeda-beda. Akan selalu ada orang-orang yang membutuhkan jasa pengurusan dokumen-dokumen legalitas, pembuatan akta pendirian perusahaan, pembuatan akta perjanjian bisnis hingga akta otentik lainnya. Di sinilah, seorang notaris harus menggunakan kemampuan berkomunikasi dengan para klien yang datang untuk berkonsultasi hingga melakukan pembuatan akta-aktanya di hadapan notaris.
Tidak jarang banyak permasalahan yang ditemui dalam interaksi dengan calon klien ataupun klien. Baik dari tidak pahamnya mereka tentang aturan hukum di negara kita, hingga ketidaksepahaman antara para penghadap akan perjanjian yang sedang mereka buat. Di sinilah mengapa seorang notaris harus mampu menghadapi berbagai karakter orang yang dihadapi.
Bagaimana caranya? Tentu dengan membuat klasifikasi tipe-tipe klien berdasarkan kepribadian mereka. Untuk itu saya akan mencoba mengenalkan beberapa tipe klien berdasarkan tipe kepribadian manusia secara psikologi, yang telah dijelaskan dalam buku berjudul The Four Temperaments yang ditulis oleh Conrad Hock pada tahun 1934.
Plegmatis – Si Penurut
Tipe klien plegmatis ini adalah orang-orang yang cenderung pendiam. Hal ini karena mereka adalah tipikal yang tenang dan mencintai kedamaian. Biasanya tipe klien ini akan lebih banyak bertanya dan menyimak ketika melakukan konsultasi. Mereka ini mudah diatur dan lebih sering menjadi pengikut dalam pengambil sebuah keputusan. Mereka cenderung takut apabila terjadi risiko dalam melakukan perbuatan hukum di kantor notaris. Jadi mereka akan sering meminta saran teman-teman dan melakukannya tanpa banyak bertanya.
Apabila teman-teman berhadapan dengan dua pihak atau lebih yang akan melakukan perbuatan hukum. Maka klien dengan tipe plagmatis ini akan cenderung mengalah dengan tipe lain yang lebih dominan.
Berkomunikasi dengan tipe ini sangat mudah. Mereka pasif, namun mudah untuk mengikuti semua aturan yang teman-teman buat dalam melakukan perbuatan hukum. Itu sebabnya, teman-teman harus benar-benar rinci dalam menjabarkan semua syarat-syarat, serta aturan dalam perbuatan hukumnya, beserta risikonya. Pastikan agar klien ini memang benar-benar memahami dan sadar untuk melakukan perbuatan hukum tersebut. Bukan hanya sekedar mencari aman dan menuruti pihak lain. Mereka ini adalah orang-orang pasif, yang harus diberi banyak edukasi agar nantinya tidak mengalami kerugian setelah melakukan perbuatan hukum.
Melankolis – Sang Pemikir
Tipe melankolis ini terlihat hampir sama dengan tipe plegmatis. Tapi mereka terlihat diam bukan karena mereka adalah tipe yang pasif, pengikut dan mengalah. Mereka diam karena tidak suka berbasa-basi. Dan mereka sangat suka mengamati situasi, dan bahkan karakter dari notaris, atau karakter pihak lain. Justru kalian harus berhati-hati dengan tipe ini. Mereka adalah orang-orang yang perfeksionis dan sangat berhati-hati. Jika mereka merasa tidak puas atau dirugikan. Mereka adalah orang-orang yang akan meng-ghosting teman-teman tanpa alasan.
Sebenarnya, klien dengan tipe ini lebih enak untuk diajak diskusi. Mereka tipe penganalisa dan dapat diajak untuk bekerja sama. Karena tipe ini sangat hati-hati dalam mengambil setiap keputusan, biasanya mereka sangat idealis dan teguh dengan pendirian mereka.
Bila mereka akan melakukan perbuatan hukum dengan pihak lain. Tipe ini akan banyak sekali pertimbangan mengenai risiko yang akan mereka dapatkan. Itu sebabnya, menghadapi klien dengan tipe ini, teman-teman harus banyak mengemukakan fakta-fakta yang ada. Disertai penjelasan yang berdasarkan logika. Jika mereka tidak bisa menerima, mereka akan membatalkan menggunakan jasa teman-teman. Namun, jika mereka merasa puas, jangan kaget jika besok mereka akan merekomendasikan teman-teman kepada relasi mereka.
Sanguinis – Si Banyak Omong
Tipe sanguinis ini adalah tipe yang paling mudah untuk teman-teman ketahui. Mereka adalah orang-orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan sangat suka menjadi pusat perhatian. Salah satu cirinya adalah suka berbicara dan mudah mencairkan suasana. Selain itu mereka adalah orang-orang yang periang dan penuh semangat.
Ketika teman-teman bertemu dengan klien tipe ini, mereka sangat suka sekali berbicara. Bahkan, sebelum ditanyapun mereka akan lebih dulu bercerita. Tak segan-segan mereka akan menceritakan perihal masalah pribadi mereka hingga menghabiskan waktu berjam-jam.
Klien dengan tipe ini juga mudah untuk akrab dengan siapapun. Mereka juga orang yang penuh rasa ingin tahu, sehingga akan banyak bertanya. Namun, jika mereka sudah berbicara, sangat susah menghentikannya. Sayangnya, tipe sanguinis ini cenderung mengambil keputusan dengan pemikiran yang singkat. Mereka yang tidak mau repot dan ambil pusing, akan mudah sekali mengambil keputusan dalam waktu singkat tanpa dipikirkan matang-matang.
Menghadapi klien seperti ini, alangkah baiknya teman-teman selalu mengingatkan mereka akan setiap risiko hukum dari perbuatan hukum yang akan diambilnya. Ini karena mereka adalah tipe yang mudah sekali dipengaruhi. Bila nanti mereka mendapatkan masalah karena perbuatan hukum mereka di kemudian hari. Mereka akan mencari teman-teman bukan sekedar untuk konsultasi. Tapi menjadi teman curhat.
Koleris – Si Paling Bossy
Tipe ini adalah orang-orang yang memiliki kepribadian tegas, suka mengatur dan tidak takut dengan risiko. Mereka adalah tipe yang dominan dan tidak mudah mengalah. Di mana segala sesuatu harus sesuai dengan kehendak mereka. Ciri dari tipe ini adalah mereka akan banyak bicara dan terkesan menggurui. Mereka biasanya datang pada notaris, dan menginginkan perbuatan hukum tersebut harus sesuai dengan kehendak mereka. Juga menguntungkan mereka.
Orang-orang dengan tipe ini tidak akan mudah menerima masukan dan fakta-fakta hukum jika tidak sesuai dengan keinginan mereka. Di sinilah teman-teman harus tegas menghadapi mereka. Ingatlah, jika perbuatan hukum itu tidak sesuai dengan aturan undang-undang yang ada, maka notaris juga bisa terkena imbasnya. Itu sebabnya, teman-teman juga harus lebih cerdik untuk membuat mereka agar sepaham dan mau melakukan perbuatan hukum sesuai dengan aturan dan koridor hukum.
Sejatinya menghadapi manusia itu memang lebih sulit daripada menuliskan isi akta di atas kertas. Tapi, itulah seni berkomunikasi yang harus dikuasai oleh Notaris Profesional. Namun, agar komunikasi berjalan dengan lancar, teman-teman juga harus terus ugrade pengetahuan mengenai hukum dan bidang lain yang berhubungan dengan kenotariatan. Karena komunikasi tanpa isi akan sia-sia. Jadi, keahlian teman-teman dalam berkomunikasi juga harus ditunjang dengan keilmuan yang mumpuni.
Sumber:
https://m.kumparan.com/info-psikologi/tipe-kepribadian-manusia-menurut-psikologi-20lPx84KI8s